Saturday, May 1, 2010

Nike Plus: Marketing Interktif yang Sukses di Dunia



Untuk berhasil memperoleh perhatian konsumen dan bakal konsumen, dibutuhkan ide-ide yang out of the box. Eksekusi bisa bermacam-macam. Nike plus adalah salah satu campaign yang berhasil memperolah perhatian pasar secara signifikan.
Dunia marketing selalu bergerak dari hari ke hari. Tidak hanya mengembangkan ide-ide baru terhadap sebuah produk, melakukan kombinasi pada strategi marketing ternyata dapat membuat sebuah produk yang sudah dikenal menjadi semakin menarik dan tampak fenomenal. Ide out of the box merupakan must have it idea sebagai sebuah kemasan markeitng yang mampu menarik konsumen. Tentunya ide ini pun tidak mungkin keluar dalam hitungan hari srta memanfaatkan teknologi yang sudah biasa.
Salah satu strategi marketing yang cukup sukses dalam menarik perhatian adalah “Nike Plus”. Nike Plus merupakan sebuah kampanye yang hanya berfokus di sekitar olah raga lari. Berbicara soal segmentasi, kampanye ini memang hanya menyasar pada atlet profesional atau sejumlah kalangan yang memiliki hobi berlari.
Dalam kampanye ini, perangkat Nike Plus yang berbentuk Chip terhubung dengan sepatu Nike dan disebut sebagai Nike Plus Ready Shoes. Di dalamnya terdapat alat pelacak. Chip tersebut juga mampu melakukan sinkronasi dengan iPod (yang ditambahkan aplikasi khusus dan disebut sebagai Sport iPod kit) atau band.Setiap kali atlet berjalan menggunakan band,mereka dapat memuat informasi dari Nike Plus Sport Band ke situs Nike. Perangkat atau band ini dapat mengukur waktu, jarak, kecepatan, kalori, dan lain-lain.

Website www.nike.com kemudian melakukan tracking ke setiap user yang telah melakukan aktivitas lari dan memasukkan data mereka ke situs ini. Selanjutnya, nike.com akan menampilkan kecepatan dan jarak lari si user tersebut. Data yang sudah didapat tadi, kemudian dibandingkan dengan aktivitas lari user lain. Perubahan informasi yang terjadi stiap kali data baru dimasukkan, tak hanya bermanfaat sebagai pembanding dengan pelari lain. Data tersebut juga difungsikan oleh atlet-atlet profesional dalam berlatih dan mengevaluasi latihan.
Lewat Nike Plus, perusahaan sepatu yang bermarkas di Amerika ini berhasil menciptakan sebuah komunitas pelari yang besar. Lewat komunitas ini, Nike berusaha agar bran-nya melekat dengan aktivitas berlari. Di campaign ini, sang pemilik merek juuga menawarkan forum komunitas untuk berhubungan dengan pelari lain disekuruh dunia dan saling bersaing tentunya. Tak sekedar kompetisi lari, dalam situsnya Nike juga menyediakan sayembara blog dan kanal untung mengunggah foto kompetii lari dari seluruh dunia.
Selang dua tahun sejak meluncurnya Nike Plus, Nike berhasil membangun sebuah komunitas fans yang cukup besar. Pada bulan agustus 2008,misalnya, 800.000 pelari log on dan sign up untuk mengikuti lomba “The Human Race 10K” yang disponsori oleh Nike dan dilakukan secara serentak di 25 kota, dari Chicago ke Sao Paulo. Berkat kemampuan campaign ini yang dapat melacak data latihan lari setiap penggunanya,Nikerunning.com tak hanya difungsikan sebagai media pendaftaran, tapi juga digunakan sebagai saran berlatih bagi calon peserta.

Fasilitas dalam Nikerunning.com yang bisa juga diakses oleh non pengguna sepatu Nike, membuat area jangkauan campaign ini semakin luas. Tanpa sepatu Nike Plus, pesrta juga bisa log in ataupun sign up. Tapi konsekuensinya, pelari harus kreatif dengan melampirkan chip pada sepatu mereka. Nike plus tak semata – mata hadir untuk menjual sepatu running merek Nike, tapi juga dijadikan sarana mengenalkan bran Nike secara keseluruhan. Misalnya saja, pembelian band, sepatu, serta pakaian lari. Tak hanya berhubungan dengan penjualan produk, Nike tak luput memfasilitasi percakapan melalui forum dan memantau performa para pelari yang menggunakan situs ini.
Berkat strategi semacam ini, perusahaan yang berdiri pada bulan januari 1964 tersebut sukses menciptakan integrasi markteting yang luar biasa. Pasalnya, portal yang dibuat Nike berjaya menyentuh pasar secara langsung melalui segala aktivitas yang tersedia di dalamnya. Nikerunning.com tak hanya berfungsi sebagai medium komunikasi, tapi juga memprovide segala hal serta produk yang dibutuhkan oleh seorang pelari.
Kabarnya Nike masih sulit untuk melakukan pengukuran tentang bagaimana proyek Nike Plus memberikan keuntungan finansial bagi perusahaan. Namun sejumlah analis mengklaim bahwa situs ini makbul dalam memperbarui popularitas Nike sebagai sebuah produsen sepatu lari. SportsOneSource, perusahaan riset pasar Princeton (NJ), menyebutkan Nike menyumbang 48% dari semua penjualan sepatu lari di Amerika Serikat pada 2006. Pada 2008 share nya pun naik menjadi 61%. “Sebuah jumlah yang cukup signifikan berasal dari Nike Plus”, ungkap Matt Powell, seorang analis SportOneSource.
Berdasarkan data tadi, kesuksesan kampanye Nike Plus berhasil meningkatkan volume penjualan. Padahal, pihak Nike sendiri mengaku nahwa campaign tersebut tidak pernah ditujukan untuk menaikkan market share penjualan sepatu lari. “Ini tidak pernah ditujukan untuk mengubah beberapa persentase pengguna sepatu lari (untuk membali sepatu Nike)”, kata Stefan Olander, direktur glonal Nike Consumer Connection.
Di luar penjualan sepatu, menurut SportOneSource, Nike pun berhasil menjual 1,3juta Nike Plus Ipod Sport Kit dan 500.000 unit Nike Plus SportBrands ($59 per band). Sementara penjualan dari produk-produk ini total mencapai $56 juta pada tahun 2008.
Menarik mengamati bagaimana kampanye Nike Plus bekerja pada seorang komsumen. Robyn Winters, seorang asisten manajer yang berdomisili di Seattle, menyebut bahwa menggunakan Nike plus membuat semangat berlarinya semakin meningkat. Ketergantungannya dengan aktivitas di Nike Plus membuat Winters membeli lagi sepasang sepatu Nike dan dua ransel dengan logo Nike’s Human Race.
Bertolak dari kesuksesan menjangkau penggemar olah raga lari, Nike berharap dapat melanjutkan suksesnya dikategori yang lain: para penggemar basket. Nike sedang melakukan beta testing pada ballers Network, sebuah aplikasi facebook yang memungkinkan pemain mengatur permainan di dunia nyata dan mengelola tim mereka secara online.
(Parjono & Fanny Israr)

No comments:

Post a Comment