Wednesday, December 14, 2011

Aku Sayang Padamu Ibu

Aku memiliki seorang teman yang sangat baik. Dia adalah teman kuliahku. Hati nya sangat sensitif, dan sangat mudah tersentuh. Teman ku ini adalah anak terkahir dari dua bersaudara. Dia selalu semangat dan serius dalam kuliahnya. Sangat sopan dan santun terhadap dosen dan para temannya. 


Pada saat itu temanku ini sedang diuji oleh Allah, ibu yang sangat ia cintai sedang menderita sakit yang langka. Sakit ini juga yang di alami oleh Steve Job CEO Apple Corp yang harus meninggal dalam umurnya yang belum kepala enam. Yah, penyakit itu adalah kanker pankreas. Kanker yang sangat mematikan dan jarang yang selamat dari kanker ini.

Pada awal pemeriksaan di beberapa RS yang ada di lampung, para dokter hanya mengatakan itu sakit perut biasa. Karena tidak puas dengan hasil pemeriksaannya maka diperiksakanlah ibu teman saya ini ke jakarta di salah satu RS terbaik di sana. Ternyata hasilnya berbeda,di sana diketahui bahwa ibu teman saya ini mengidap kanker pankreas. 

Tidak lama kemudian sang ibu pun menjalani operasi. Operasi yang tidak sembarang dokter bisa melakukannya. Alhasil, sang ibu pun mengalami koma hampir selama 1 bulan.

Temanku ini yang sedang menjalani kuliah, tidak bisa meninggalkan ibu nya di jakarta, maka ia pun pulang pergi jakarta-lampung. Kebetulan kuliah hanya sari senin sampai rabu. maka rabu siang di berangkat ke jakarta dan minggu malam kembali ke lampung. begitu aktifitas teman saya ini selama 1 bulan itu. Di RS dia harus selalu stand by menunggu di depan ruangan ICU, karena suatu waktu pasti diperlukan untuk mengambil darah. Karena sang ibu harus diganti darahnya tiap beberapa jam sekali. Temanku ini hampir tidak tidur di RS kalaupun tidur mungkin hanya sebentar di teras ICU. Pagi-pagi buta ia harus merasakan diusir oleh petugas kebersihan RS karena lantai mau dibersihkan.

Walupun sulit dan lelah tapi temanku ini tiada merasa lelah, dan terus berusaha dan berdoa. Bahkan terkadang dia hanya menatap jendela ICU dan berdoa memohon kepada Allah agar ibu nya disembuhkan.

Hatinya sangat sedih dan khawatir, bahkan dokter yang melakukan operasi pun pernah berkata bahwa hanya doa dan kebesaranNya saja yang bisa menyelamatkan nyawa sang Ibu, tapi dia tetap yakin Ibu nya akan sembuh.

Selama hampir satu bulan temanku berdoa dan berusaha. Dan atas kebesaran Allah SWT, sang ibu yang koma itu dapat mulai membaik, dan diluar dugaan sang Ibu mampu melewati masa kritis, bahkan sang dokter pun heran dan berkaca-kaca. Temanku sangat bersyukur karena menurutnya ini adalah karunia yang diberikannya kepada Ibu nya.

Sang ibu menjalani perawatan selama hampir 2 bulan di RS, dan dari waktu kewaktu kondisinya semakin membaik.

Sampai saat ini Alhamdulillah sang Ibu dapat beraktifitas dengan baik dan teman ku ini selalu memperhatikan dan menjaga ibu nya.

Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita, belajar dari kekuatan kesabaran, syukur, doa, ikhlas dan yakin akan kebesaran Allah SWT.
Big thanks to my friend who teach me about the greatest value.

No comments:

Post a Comment