Tuesday, January 24, 2012

Service excellent

Tak terasa sudah hampir empat tahun aku berkecimpung dalam lembaga dakwah kampus, organisasi keIslaman yang menempaku selama ini. Aku bersyukur kepada Allah telah mempertemukanku dengan komunitas ini, komunitas yang penuh dengan ukhuwah dan kasih sayang di dalamnya.
Hari itu aku menghadiri sebuah pertemuan evaluasi tengah tahun salah satu lembaga dakwah kampus yang ada di Universitas Lampung. Pertemuan untuk saling menasihati dan memperbaiki kinerja guna tumbuh menjadi lembaga yang lebih baik.
 
Saat itu aku hadir agak terlambat, karena pagar depan rumah yang dibangun untuk Kolam renang umum rubuh diterpa angin dan hujan sore kemarin serta kolam penuh dengan air sehingga pagi itu harus membantu menguras kolam dengan mesin penyedot air untuk mengurangi volume airnya.
 
Laporan pertanggungjawaban tengah tahun ternyata sudah dimulai, para pengurus ikhwan dan akhwat sudah berada di depan dengan posisi ikhwan menghadap kearah peserta dan akhwat menghadap kedepan dengan posisi agak kebelakang. Aku melihat disebelah kananku calon-calon penerus dakwah anggota muda yang penuh semangat dan antusias, smoga Allah senantiasa menjaga dan membimbing mereka.
 
Pembacaan laporan pertanggungjawaban pun dimulai, para alumni yang lain pun tampak fokus mempelajari lembar pertanggungjawaban yang mereka pegang. Sausana ukhuwah pun terasa. Seketika itupun aku mengingat kembali tahun lalu aku berada di posisi para pengurus itu, yang memberikan pengalaman yang tak terlupakan menjadi puncak pimpinan organisasi dakwah.
 
Sambil mendengarkan pengurus membacakan laporannya aku juga membuka dan mempelajari laporan mereka. Para alumni banyak sekali masukkan dengan ide-ide yang menurutku luar biasa jika berhasil dilaksanakan, mereka memberikan pengarahan serta mengingatkan akan hal-hal yang belum pengurus lakukan. Tapi aku merasa ada yang kurang.
 
Tak lama kemudian ada alumni akhwat yang memberikan masukan, “bila begini cara dakwahnya saya khawatir kalau badai datang,kalian akan porak-poranda” kata Beliau. Banyak yang beliau sampaikan dan salah satu yang aku tangkap adalah tentang pelayanan (service excellent). Yah, kata kunci ini yang menurutku kurang itu. Dakwah adalah tentang pelayanan, memberikan kesan yang baik yang dapat menyentuh hati sang objek dakwah. Dakwah bukan tentang even yang besar dengan pembicara nasional dengan hasil pujian sementara, namun hilang begitu saja karena pelayanan yang tak sampai di hati para objek dakwahnya.
 
Aku teringat cerita adik ku yang studi di ITB, semoga rahmat Allah selalu menyertainya. Ia bercerita saat orientasi kampus, jadwal sangat ketat sehingga waktu sholat pun hanya sedikit. Ketika waktu sholat tiba ia takjub dengan pelayanan Lembaga Dakwah di sana, mereka memberikan pelayanan sholat yang luar biasa. Mereka menggelar koran-koran bersih ditempelkan di selasaran sekitar gedung orientasi dan menyiapkan botol-botol berisi air untuk wudhu para mahasiswa baru dengan jumlah ribuan tersebut. Satu persatu mengambil wudhu,mereka sangat terbantu dengan pelayanan yang diberikan itu. Pelayanan sederhana yang dilakukan dengan ikhlas dan penuh semangat ini mampu menyentuh hati para objek dakwahnya, tidak heran jika yang mendaftar menjadi anggota lembaga ini pun membludak.
 
Keberhasilan dakwah bukanlah keberhasilan sebuah even atau acara dengan peserta yang besar namun esensi dari dakwah itu hilang. Keberhasilan dakwah adalah mampu mencetak kader dakwah yang memiliki pemahaman yang mendalam, keimanan yang kuat, kecintaan yang kukuh, kesadaran yang sempurna dan kerja yang kontinu.
 
Dakwah adalah menyampaikan kepada manusia akan ajaran Islam yang mengatur umat manusia di dunia dan di akhirat. Islam adalah akidah dan ibadah, tanah air dan kebangsaan, agama dan negara, ruhani dan amal, mushaf dan pedang. Al-Qur’an telah memperbincangkan itu semua dan menjadikannya sebagai inti dari permasalahan  dalam Islam. Al-Qur’an pun berpesan agar kita berbuat ihsan dalam segala sesuatu. Itulah yang disinyalir oleh ayat Al-Qur’an
 
Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi, dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (Al-Qashash: 77).

No comments:

Post a Comment