Thursday, January 26, 2012

New Wave Dakwah 2.0

 
Poster ini bukan bermaksud untuk narsis walau pada saat itu lgi tren nya narsisme :) . Poster ini dibuat awal-awal agustus 2010 yang dibuat oleh sekumpulan orang yang peduli dengan eksistensi dakwah, terutama dakwah kampus. Sayangnya poster ini belum sempat untuk dicetak banyak karena keterbatasan.
 
Saat ini dakwah kampus identik dengan seminar, training motivasi dan kegiatan yang mengundang masa besar lainnya, menempel poster, rapat dan mengikuti pertemuan regional atau nasional. Tidak ada yang salah dengan aktivitas ini, tapi disatu sisi aktivitas seperti ini juga memerlukan dana yang cukup besar dan menggunaan SDM yang juga tidak sedikit. Namun, apakah kegiatan tersebut sudah mengena disemua elemen kampus yang menjadi target dakwah kampus? Kalau saya yang ditanya dengan pertanyaan tersebut saya bilang “Belum”, padahal tujuan dakwah kampus adalah pembentukan karakter individu Islami yang kemudian membentuk Bi’ah Islamiyah  atau lingkungan kampus yang Islami.
 
Sejak jaman dulu sampai dengan sekarang jika berbicara soal masalah tidak jauh berbeda, yaitu soal kapasitas Da’i atau kadernya. Kalau dilihat secara mendasar dakwah kampus, memang kader yang ada tidak dibekali secara khusus tentang pengetahuan Islam seperti orang-orang yang sudah mengenyam pendidikan di pondok pesantren. Tapi mereka lebih cenderung belajar melalui buku dan belajar dari Ustad yang ada disekitar kampus namun dengan intensitas yang kurang. Karena itu, sangat dituntut para aktiivis dakwah untuk lebih sering meningkatkan kapasitasnya dengan membaca buku dan belajar langsung dengan Ustad dengan intensitas yang lebih tinggi. Tidak bisa dipungkiri bahwa sesungguhnya tidak bisa dipisahkan antara dakwah dengan Da’i atau kadernya.

Gelombang Baru Dakwah 2.0
Teknologi komunikasi yang semakin berkembang menjadikan dakwah semakin mudah disebarkan. Indonesia merupakan negara yang memiliki pertumbuhan pengguna media sosial paling cepat dan terus meningkat. Media yang sangat interaktif yang banyak digunakan oleh orang-orang Indonesia adalah facebook, twitter, youtube dan web blog.
 
Dengan penggunaanya yang mudah dan tidak berbayar memungkinkan pengguna dapat memasukkan konten apa pun di dalamnya. Banyaknya konten-konten yang tidak patut dan menyesatkan membuat para pendakwah risau, bahkan mungkin ada yang lebih ekstrim hingga menyatakan menggunakan media itu adalah haram.
 
Sudut pandang orang dalam menilai sesuatu tentu berbeda-beda, jika dilihat dari sisi mudharat nya bisa saja hal itu terjadi, namun jika dilihat dari sisi positif bukan kah para pendakwah juga memiliki kesempatan yang sama untuk memasukkan dan menyebarkan konten-konten Islami?.. Jika dibuat hitung-hitungan dalam satu kampus memiliki 1500 kader, setiap minggunya masinng-masing membuat artikel Islami maka dalam 1 bulan sudah 6000 artikel, dan dalam 1 tahun mencapai 72000 artikel yang dapat diposting di web blog atau facebooknya, kalau digabungin mungkin sudah bisa jadi buku Best Seller karena dibeli oleh 1500 orang dalam 1 waktu :). Jika tiap minggu ada taklim mingguan ditiap fakultas dan masing—masing taklim direkam, jika terdapat 8 fakultas selama 1 bulan sudah memiliki 32 rekaman ta’lim, jadi selama 1 tahun berapa hayoo itung sendiri :).. Video tersebut diupload di youtube, sehingga kalaupun yang hadir hanya segelintir orang namun dapat dinikmati oleh jutaan orang, bermanfaat kan?
 
Media yang menurut saya paling interaktif dan informatif lainnya adalah twitter. Media yang hanya bisa posting 140 karakter ini sangat bermanfaat untuk menyebarkan dakwah, bayangkan jika kita punya 2000 follower, jika kita posting sesuatu postingan itu akan langsung terbaca oleh 2000 follower kita. Di twitterland kita juga bisa kultwit atau kuliah twitter, menyampaikan ilmu dengan melakukan beberapa posting, tapi jangan suruh dosen kultwit ya,,nti kita ga pernah masuk kuliah lgi nongkrong dirumah mantengin TL dosen :)..
 
Sayangnya saat ini banyak para aktivis dakwah tidak menggunakan media itu untuk menyebarkan dakwah Islamiyah, namun hanya tempat ngobrol biasa sesama aktivis dakwah atau tempat curhatan, karena lelah seharian penuh mengelola aktivitas dakwah,,hmm tapi tidak semua nya seperti itu lohh ..
Dakwah 2.0 adalah sebuah konsepan dakwah yang mengedepankan interaksi seperti media sosial yang basicnya adalah web 2.0 atau fasilistas web yang memungkinkan para penggunanya untuk berinteraksi. Sudah saatnya kita membuka wawasan kita dan memanfaatkan tools dakwah secara optimal. Selamat bergabung dalam gelombang baru Dakwah 2.0. Mari kita optimalkan sarana yang ada dan menjadi Da’i yang selalu menginspirasi.

Tuesday, January 24, 2012

Service excellent

Tak terasa sudah hampir empat tahun aku berkecimpung dalam lembaga dakwah kampus, organisasi keIslaman yang menempaku selama ini. Aku bersyukur kepada Allah telah mempertemukanku dengan komunitas ini, komunitas yang penuh dengan ukhuwah dan kasih sayang di dalamnya.
Hari itu aku menghadiri sebuah pertemuan evaluasi tengah tahun salah satu lembaga dakwah kampus yang ada di Universitas Lampung. Pertemuan untuk saling menasihati dan memperbaiki kinerja guna tumbuh menjadi lembaga yang lebih baik.
 
Saat itu aku hadir agak terlambat, karena pagar depan rumah yang dibangun untuk Kolam renang umum rubuh diterpa angin dan hujan sore kemarin serta kolam penuh dengan air sehingga pagi itu harus membantu menguras kolam dengan mesin penyedot air untuk mengurangi volume airnya.
 
Laporan pertanggungjawaban tengah tahun ternyata sudah dimulai, para pengurus ikhwan dan akhwat sudah berada di depan dengan posisi ikhwan menghadap kearah peserta dan akhwat menghadap kedepan dengan posisi agak kebelakang. Aku melihat disebelah kananku calon-calon penerus dakwah anggota muda yang penuh semangat dan antusias, smoga Allah senantiasa menjaga dan membimbing mereka.
 
Pembacaan laporan pertanggungjawaban pun dimulai, para alumni yang lain pun tampak fokus mempelajari lembar pertanggungjawaban yang mereka pegang. Sausana ukhuwah pun terasa. Seketika itupun aku mengingat kembali tahun lalu aku berada di posisi para pengurus itu, yang memberikan pengalaman yang tak terlupakan menjadi puncak pimpinan organisasi dakwah.
 
Sambil mendengarkan pengurus membacakan laporannya aku juga membuka dan mempelajari laporan mereka. Para alumni banyak sekali masukkan dengan ide-ide yang menurutku luar biasa jika berhasil dilaksanakan, mereka memberikan pengarahan serta mengingatkan akan hal-hal yang belum pengurus lakukan. Tapi aku merasa ada yang kurang.
 
Tak lama kemudian ada alumni akhwat yang memberikan masukan, “bila begini cara dakwahnya saya khawatir kalau badai datang,kalian akan porak-poranda” kata Beliau. Banyak yang beliau sampaikan dan salah satu yang aku tangkap adalah tentang pelayanan (service excellent). Yah, kata kunci ini yang menurutku kurang itu. Dakwah adalah tentang pelayanan, memberikan kesan yang baik yang dapat menyentuh hati sang objek dakwah. Dakwah bukan tentang even yang besar dengan pembicara nasional dengan hasil pujian sementara, namun hilang begitu saja karena pelayanan yang tak sampai di hati para objek dakwahnya.
 
Aku teringat cerita adik ku yang studi di ITB, semoga rahmat Allah selalu menyertainya. Ia bercerita saat orientasi kampus, jadwal sangat ketat sehingga waktu sholat pun hanya sedikit. Ketika waktu sholat tiba ia takjub dengan pelayanan Lembaga Dakwah di sana, mereka memberikan pelayanan sholat yang luar biasa. Mereka menggelar koran-koran bersih ditempelkan di selasaran sekitar gedung orientasi dan menyiapkan botol-botol berisi air untuk wudhu para mahasiswa baru dengan jumlah ribuan tersebut. Satu persatu mengambil wudhu,mereka sangat terbantu dengan pelayanan yang diberikan itu. Pelayanan sederhana yang dilakukan dengan ikhlas dan penuh semangat ini mampu menyentuh hati para objek dakwahnya, tidak heran jika yang mendaftar menjadi anggota lembaga ini pun membludak.
 
Keberhasilan dakwah bukanlah keberhasilan sebuah even atau acara dengan peserta yang besar namun esensi dari dakwah itu hilang. Keberhasilan dakwah adalah mampu mencetak kader dakwah yang memiliki pemahaman yang mendalam, keimanan yang kuat, kecintaan yang kukuh, kesadaran yang sempurna dan kerja yang kontinu.
 
Dakwah adalah menyampaikan kepada manusia akan ajaran Islam yang mengatur umat manusia di dunia dan di akhirat. Islam adalah akidah dan ibadah, tanah air dan kebangsaan, agama dan negara, ruhani dan amal, mushaf dan pedang. Al-Qur’an telah memperbincangkan itu semua dan menjadikannya sebagai inti dari permasalahan  dalam Islam. Al-Qur’an pun berpesan agar kita berbuat ihsan dalam segala sesuatu. Itulah yang disinyalir oleh ayat Al-Qur’an
 
Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi, dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (Al-Qashash: 77).